Setelah
diadakannya pemilu Legislatif yang jatuh pada tanggal 9 April 2014 lalu, kini
kami akan disambut lagi oleh adanya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang
direncanakan akan diadakan pada Juli 2014 nanti. Kami sebagai bagian dari
rakyat Indonesia ingin menyampaikan aspirasi kami kepada para capres dan
cawapres yang akan duduk di kursi kepala pemerintahan nanti. Mengapa tahun ini
menjadi tahun yang sangat kritis? Karena para rakyat Indonesia akan memilih
pemimpin yang akan membawa negeri tercinta ini untuk menjadi negeri yang baik,
tidak hanya sekedar baik di permukaan saja melainkan baik dalam segala hal.
Mungkin banyak rakyat Indonesia yang “muak”
dengan para calon pemimpin ini. Misalkan saja banyak para pemimpin yang
tersandung kasus korupsi, pencucian uang, gratifikasi, penyuapan, tidak masuk
atau terlambat pada saat sidang Paripurna dan masih banyak lagi. Mungkin inilah
yang membuat kepercayaan rakyat Indonesia terhadap para calon pemimpin menurun,
kita bisa lihat aksi kampanye mereka yang banyak menjanjikan hal-hal yang
positif seperti akan menghapuskan korupsi, kesejahteraan rakyat, dan masih
banyak lagi obralan mereka, tapi lihat apa yang mereka perbuat apakah banyak
aspirasi rakyat yang dipenuhi oleh mereka?
Harapan pada
pemimpin Indonesia masa depan.
Indonesia ini merupakan bangsa yang
besar. Harus diakui bahwa ada perkembangan dan peningkatan di berbagai sektor
politik, ekonomi, penegakan hukum, keamanan, dan stabilitas secara umum. Tapi
juga harus disadari bahwa masih banyak yang harus dibenahi. Adanya peningkatan
bukan berarti masalah-masalah di berbagai sektor itu terselesaikan. Perlu
kepemimpinan yang memiliki kapabilitas, pengalaman, dan visi-misi bagi
Indonesia masa depan. Popularitas tidak menjamin bagi kesuksesan seorang
pemimpin. Meskipun popularitas itu perlu sebagai modal awal bagi adanya
dukungan publik terhadap kepemimpinannya, diperlukan syarat-syarat di atas
untuk memimpin Indonesia.
Rakyat Indonesia rindu pada pemimpin
yang menjiwai, menyelami, memahami, dan mengalami masalah rakyat yang
dipimpinnya sebelum memberikan jalan keluarnya. Solusi harus didasarkan pada
pemahaman yang menyeluruh terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Seringkali solusi di atas kertas tidak bisa diterapkan di lapangan karena
kurang memahami akar permasalahan yang harus dirasakan dengan mengalaminya.
Keindahan alam dan potensi wilayahnya akan membuat siapapun terpesona dengan
Indonesia.
Secara kongkrit,
ada banyak harapan saya terhadap pemimpin Indonesia masa depan, di antaranya:
- Memiliki
komitmen yang kuat dan political will bagi pendidikan generasi muda. Harus
disyukuri bahwa alokasi APBN untuk pendidikan adalah 20%. Tapi harus diakui
bahwa pemanfaatan dana besar bagi pendidikan itu masih jauh dari optimal.
Budaya korup, rendahnya moralitas, kurangnya kedisiplinan, dan beberapa hal
minus lainnya hanya bisa diatasi dengan pendidikan yang baik. Tidak melulu
secara formal, dukungan terhadap pendidikan juga bisa dilakukan informal pada
unit terkecil, misalnya: memberikan apresiasi bagi keluarga yang sukses
mendidik anak-anaknya menjadi generasi terbaik bagi bangsa ini.
- Bisa
menegakkan sektor ekonomi dengan prinsip kebangsaan dan kerakyatan, bukan
untung ruginya secara ekonomis saja. Harus ada komitmen untuk menjadikan bangsa
ini mandiri di berbagai sektor ekonomi: pertanian, kelautan, peternakan, dan
industri-industri strategis lainnya. Rencanakan secara jelas capaian jangka
panjang, menengah, dan pendek bagi kemandirian ekonomi kita.
- Mampu
membangun birokrasi yang sehat. Harus diakui birokrasi kita masih sakit, ada
semacam ujaran “kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah”. Meskipun ada
beberapa langkah positif yang bisa dirasakan masyarakat dengan adanya political
will ke arah birokrasi yang sehat. Hanya saja kenyataannya masih jauh dari
harapan. Ini yang harus terus menerus dikawal dan dijaga.
REFERENSI :
http://ruangingatanku.wordpress.com/2014/03/30/catatan-dan-harapan-di-pemilu-2014/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar